LAMPUNG UTARA (BI):
Berpulang-NYA sosok jurnalis Buhairi Aidi, Rabu (9-11-2022) yang disemayamkan di tempat kelahirannya, Kampung Karta, Tulang Bawang Barat. Menyisakan kesedihan berikut kerinduan akan sosok beliu sebagai pembimbing, pengayom, ayah sekaligus ibu yang dengan tangan dinginnya menorehkan pena sejarah Lampung berikut pernik liku kehidupan manusia yang mengiringinya.
Pria kelahiran, Karta, 2 juni 1957 ini, mengawali karir sebagai pewarta pada era '70-an di Lampung Utara. Awal karir di mulai
di Harian Angkatan Bersenjata, dilanjutkan di media Realita Post. Di era 1978, bergabung dengan media Lampung Post dan terakhir di media online, jejamo.com.
Selain sebagai pewarta, dia juga aktif pada kegiatan sosial kemasyarakatan dengan membentuk ormas Nasional Demokrat (Nasdem) di Lampung Utara yang pada perkembangannya berubah bentuk menjadi Partai Politik.
Dia juga yang mengawali pembentukan
Yayasan Air Hitam yang bergerak khusus untuk menyampaikan bantuan bagi anak yatim piatu. Di bidang pelestarian kebudayaan Lampung, dia salah satu pemprakarsa pendirian Perguruan Pencak Silat Tradisional Lampung, Sikinci-Kinci.
Selama rentan waktu perjalanan, berbagai peristiwa penting di daerah ditorehkan menjadi karya jurnalistik dan kisah itu, menjadi penggalan saksi akan derak pembangunan yang terjadi di Kabupaten.
“Peristiwa yang ditorehkan melalui pena, Buchairi Aidi, khususnya yang terjadi di Lampung Utara, menjadi bagian dari catatan sejarah dan kisah ini, akan terus menjadi sepenggal kenangan yang diwariskan dari generasi ke generasi” ujar salah satu insan pers, anak didik Buchairi.
Dalam karirnya, Buchairi, telah melalui fase tiga zaman pergerakan di Indonesia yang terjadi di daerah. Di mulai dari zaman orde lama (Orla), orde baru (Orba) dan zaman reformasi. Selama rentan masa itulah, catatan penting pergerakan telah menjadi saksi sejarah pergulatan bagi para anak zaman di masa perubahan untuk menunjukkan eksistensinya.
“Buchairi Aidi, adalah bagian dari saksi sejarah pergerakan perubahan yang terjadi di daerah dan itu akan menjadi monumen sejarah sampai kapanpun” kata dia menambahkan.
Dan, sampai dia tutup usia, prasasti yang ditorehkan melalui pena maupun pembelajaran beliau tentang ilmu jurnalistik akan terus menjadi warisan bagi masyarakat, awak media, sahabat, kawan-kawan, anak didiknya dan keturunannya, sampai kapanpun.
SELAMAT JALAN BUCHAIRI AIDI DOA KAMI MENYERTAIMU.
Warisan terbaik yang kau berikan akan terus kami jaga. YUD