LAMPUNG UTARA:
Menghadapi kondisi perekonomian global yang tidak pasti. Krisis pangan maupun energi, seperti: naiknya harga BBM, dimungkinkan tidak terhindarkan sebagai akibat dari dirupsi geopolitik. Dampaknya, seluruh negara dunia, tidak terkecuali Indonesia, dihadapkan pada situasi risiko inflasi yang tinggi.
“Kondisi yang dihadapi secara nasional itu akan berdampak di daerah. Karenanya, sebelum inflasi terjadi, jajaran SKPD di Kabupaten Lampung Utara, mesti mengambil sikap” ujar Kepala Bidang Penyuluhan, Dinas Pertanian (Distan), Kabupaten Lampung Utara, I Made Wirata, di ruang kerjanya beberapa hari lalu.
Merujuk intruksi Kementerian Pertanian, untuk persiapan menghadapi inflasi, pihaknya mengajak petani maupun masyarakat menanam cabe. Khususnya, cabe merah. Pertimbangan, harga cabe cenderung lebih fluktuatif atau naik turunnya harga tergantung pasokan dan ini sulit diprediksi.
“Harga yang tidak terkendali, misalnya, terjadi pada harga cabe cenderung memicu inflasi di daerah” kata dia.
Selain itu, masyarakat juga di ajak lebih mengoptimalkan lahan pekarangan dikediamannya masing-masing.
“Dengan menyiapkan pangan secara mandiri, secara tidak langsung masyarakat telah menjamin ketersediaan pasokan pangan bagi keluarganya dan itu adalah ketahanan utama menghadapi inflansi” tuturnya kembali.
Sementara, untuk antisipasi lonjakan harga beras, pihaknya melakukan pemantauan stok gabah tiap bulan di setiap titik lokasi usaha penggilingan padi di desa yang ada di setiap kecamatan.
Dengan itu, bila terjadi kekurangan pasokan atau stok tidak mencukupi dan dimungkinkan akan memicu lonjakan harga. Pihaknya, dapat segera melakukan langkah antisipasi untuk menjaga, harga beras di pasaran tetap stabil.
“Pengawasan ketersediaan pasokan beras di daerah, lebih ditujukan guna menjaga keterjangkauan harga yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat di wilayah” tuturnya kembali.
Secara umum, baginya, untuk menekan dampak inflansi di daerah, upaya yang harus dilakukan, pertama menggarap produksi dan memastikan pasokan barang kebutuhan aman.
Sebab, rantai distribusi pangan yang panjang mengakibatkan harga sampai ke konsumen tinggi. Karenanya, rantai distribusi pangan harus disederhanakan sehingga mengurangi pihak yang mempengaruhi harga pangan. Dan, hal itu dibutuhkan kerjasama antar SKPD terkait.
Terpisah, kawan imajiner menuturkan, sikap yang di ambil pemerintah daerah melalui jajaran SKPD-nya, adalah mengidentifikasi wilayah surplus dan defisit di daerah. Hal itu, untuk merancang strategi pengendalian inflasi dan memudahkan kebijakan penentuan zona-zona tanam yang tepat dengan pola tanam yang bisa diatur, baik waktu maupun jenis tanamannya. Selain itu, memberikan edukasi kepada petani terkait kebijakan yang sudah dibuat.
Lalu…YUD