Lampung Tengah -Proyek Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun anggaran 2021, yang berada di Kampung, Sangga Buana, Kecamatan, Way Seputih, Lampung Tengah, hingga saat ini mangkrak.
Pasalnya proyek air bersih yang menelam anggaran sebesar Rp.339 Juta itu hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan oleh warga setempat, yang berharap proyek air bersih itu dapat segera mengalir ke rumah mereka.
Dari keterangan, (Kd) salah satu warga setempat yang menyebut bahwa hingga saat ini hanya tower saja yang jadi, sementara air bersih yang diharapkan bisa mereka nikmati, hingga saat ini belum bisa dirasakan azas manfaatnya oleh warga masyarakat setempat.
“Program Air jernih yang digadang-gadang bisa kita nikmati nyatanya hanya mimpi, karena pekerjaan tersebut sampai saat ini masih mangkrak, dan tidak tahu akan bagaimana kelanjutannya,” ujar Kd, kepada Tim media ini, Jum'at (14/7).
Kd menjelaskan bahwa, anggaran pembangunan Pansimas tersebut diketahui menelan biaya yang tidak sedikit yakni sebesar Rp.339 Juta, yang dikelola oleh Koordinator KKM SR Sangga Buana Kec.Way Seputih, Riduwan Efendi, yang diserahkan kepada Ketua KP-SPAMS SR, Nengah Windu, dan diketahui oleh Kakam Sangga Buana, Sarjono, tanpa ada masyarakat sekitar yang dilibatkan.
“Sudah hampir 2 tahun lebih program air bersih itu tidak bisa kami nikmati, yang menjadi tanda tanya kami, mau diapakan program itu, atau hanya sekedar pembangunan bak towernya saja. Tidak salah bila masyarakat menyebut ada dugaan indikasi korupsi pada pembangunan Pamsimas tersebut,” ungkapnya.
Kd bersama masyarakat setempat meminta kepada Bupati Lamteng, Musa Ahmad untuk dapat mengevaluasi kinerja Kakam, khususnya yang ada di Kec.Way Seputih, dan mendesak pihak APH, khususnya Kejari, dan Tipikor Polres Lamteng, untuk mengusut, apa kendala mangkraknya program Pamsimas tersebut, dan dapat menyelidiki dugaan korupsi yang terjadi.
Ketika dikonfirmasi terkait hal itu, Kakam Sangga Buana, Sarjono mengklaim bahwa hal itu tidak hanya terjadi di Kampungnya saja, bahkan di Kampung tetangga, hal serupa juga banyak terjadi.
“Kalau terkait hal itu bukan hanya dikampung kita saja, dikampung lain juga banyak seperti itu, cek aja,” ujar Sarjono.
Diketahui bahwa, dengan adanya program Pamsimas, diharapkan masyarakat bisa mengakses, dan menikmati pelayanan Air minum dan Sanitasi yang berkelanjutan, serta meningkatkan penerapan prilaku hidup bersih dan sehat.
Tetapi sangat kita sayangkan keseriusan dan perhatian serta kepedulian Pemerintah untuk mengadakan Program Pamsimas justru banyak di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu dan diduga menjadi ajang Korupsi pribadi dan kelompok.(Edi)