LAMPUNG UTARA (berita-indonesia.com) :
Dalam setahun 2022 s/d 2023, sebanyak sembilan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yakni: Taman Kanak-Kanak (TK) maupun Kelompok Bermain (KB) di Kabupaten Lampung Utara terpaksa tutup buku.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non formal (PNF), Dinas Pendidikan, Kabupaten Lampung Utara, Yeni Sulistina S.Si, MM, di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu mengatakan di 2022, total jumlah lembaga PAUD aktif yang tersebar di 23 Kecamatan se-Lampung Utara tercatat 392 lembaga. Di 2023, jumlah lembaga berkurang menjadi 383 lembaga PAUD.
“Selama setahun terakhir, sudah 9 lembaga PAUD, baik TK maupun KB, terpaksa tutup buku, ” ujarnya.
Di singgung penyebab tutup buku atau tidak aktifnya lembaga PAUD, dia menjawab, karena tidak mendapatkan murid. Selain itu, pengelola lembaga tidak mau mengaktifkan kembali lembaga yang dia pimpin.
“Secara umum, penyebab tutup buku lembaga PAUD karena tidak mendapatkan siswa sehingga pengelola lembaga terpaksa membekukan lembaga yang dia kelola, ” kata dia.
Sebelum dibekukan, pihak Dinas Pendidikan, melayangkan surat teguran ke pengelola lembaga PAUD dan memberikan kesempatan bagi lembaga itu berpartisipasi atau menjalankan program pusat yang diturunkan ke kabupaten selama 1 semester atau enam bulan sampai setahun.
“Bila tidak ada kesanggupan untuk mengaktifkan lembaga PAUD, pihak Dinas terpaksa menutup lembaga tersebut, ” kata dia.
Di 2024, lembaga PAUD, kembali bertambah dengan berdirinya lembaga sejenis di kelurahan atau desa.
“Pada 2024, ada penambahan lembaga PAUD baru di desa maupun kelurahan sehingga tercatat angka kembali menjadi 392 lembaga PAUD, ” tuturnya menambahkan.
Di lain sisi, ditanya upaya meningkatkan kualitas guru atau pengajar PAUD, bagi guru dengan lulusan pendidikan SMA/sederajad, atau S1 non tenaga pendidikan PAUD, seperti tamatan SE, SH atau lainnya. Pihaknya menawarkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
“Program RPL, terbagi tiga, yakni: Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, tingkat lanjut dan mahir. Untuk tingkat dasar, di 2024, pihaknya telah mengikutkan 160 guru untuk mengikuti program RPL tersebut, ” tuturnya kembali.
Rencana, di 2025, pihaknya akan mengagendakan RPL kembali untuk tingkat lanjut bagi guru yang telah mengikuti RPL tingkat dasar sekaligus menggelar RPL tingkat dasar bagi guru angkatan baru di tahun yang sama.
“Dengan mengikuti RPL, guru mendapatkan pengakuan kompetensi sebagai pendidik hasil belajar dari pembelajaran nonformal, informal, dan pengalaman kerja untuk tenaga pendidik PAUD,” tuturnya menambahkan. YUD