LAMPUNG UTARA (berita-indonesia.com) :
Tim Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) didampingi tim Universitas Diponegoro (Undip), Semarang melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) sekaligus study banding pelaksanaan kegiatan jaringan irigasi perpipaan dan perpompaan di Kabupaten Lampung Utara, Senin ( 2-12-24).
Dalam Monev sekaligus study banding tersebut, Tim Kementan, diwakili Muhammad Satia Jalaludin, ST, Yasinta Surya Maharani, ST. Sementara, Tim Undip diwakili Prof. Dr, Ir, Suharyanto, M. SC dan Syah Rizal, ST.
Di lapangan, tim didampingi Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Lampung Utara, Tommy Suciadi, S.STP..M.Si. Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Dinas TPH,Taufik, serta Kodim 0412/LU, Serma Priyo S.
Di sela kegiatan, Kadis TPH, Tommy Suciadi, mengatakan untuk irigasi perpipaan, tim melalukan Moniv di Desa Sido Kayo, Kecamatan Abung Tinggi dan untuk irigasi perpompaan, di Desa Bumi Jayo, Kecamatan Abung Timur.
“Tim melakukan monev di dua desa,” ujarnya.
Sementara, Kepala Bidang PSP, Dinas TPH,Taufik, menuturkan debit air bersumber dari air grafitasi di kawasan Register 34 Tangkit Tebak yang disalurkan melalui jaringan irigasi perpipaan, mampu mengaliri areal sawah seluas sekitar 170 hektar. Sementara, untuk irigasi perpompaan, debit air di ambil dari sumber mata air dangkal dan mata air dalam.
“Jaringan irigasi perpompaan, dikhususkan untuk mengaliri areal sawah tadah hujan yang ada di desa setempat, ” kata dia.
Melalui jaringan tersebut, lanjutnya,
merupakan wujud dukungan penyediaan air diluar sistem irigasi teknis agar pasokan air dapat teraliri dengan baik ke areal persawahan petani. Diharapkan jaringan irigasi itu dapat meningkatkan indek pertanaman (IP) dari rata-rata sekali setahun menjadi dua kali setahun sampai tiga kali setahun.
“Dengan naiknya indek pertanaman di areal persawahan, maka produktifitas hasil panen di daerah juga akan terdongrak naik dan itu memperkuat ketahanan pangan yang ada di wilayah, ” tuturnya kembali.
Selain itu, keberadaan jaringan irigasi tersebut, merupakan salah satu solusi untuk mengatasi darurat pangan akibat ancaman kekeringan.
“Secara tidak langsung, keberadaan jaringan irigasi telah memberikan dampak positif bagi petani maupun kelompok tani, ” kata dia kembali.
Baginya, dalam pertanian air memegang peranan yang cukup vital dalam tumbuh kembang budidaya pertanian. Itu sebabnya pertanian tak boleh terganggu oleh apapun, terutama dalam hal pasokan air.
“Pertanian merupakan sektor yang cukup vital dalam kebutuhan kehidupan manusia. Oleh karenanya, segala sesuatunya harus terjaga dengan baik, utamanya air yang merupakan pendukung utama dalam pertanian,” lanjutnya. YUD