LAMPUNG UTARA (BI) :
Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertajuk “Suara Demokrasi”, diharapkan siswa-siswi dapat meningkatkan pemahaman tentang demokrasi dan mengembangkan karakter siswa sebagai warga negara Indonesia yang demokratis.
“Projek P5 bertajuk “suara demokrasi” di gelar melalui simulasi pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMAN 1 Sungkai Jaya” ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Sungkai Jaya, Suwito, di ruang kerjanya beberapa waktu lalu .
Dalam pelaksanaan, siswa menentukan Pasangan Calon (Paslon) yang akan di pilih. Selain itu, dibentuk juga panitia KPU dan KPPS.
“Sebelum di gelar pemilihan, Paslon melaksanakan debat dan orasi pollitik,”
Simulasinya seperti proses pelaksanaan pemilu, ” ujarnya.
Untuk perhitungan suara dilakukan secara transparan dengan disaksikan setiap anggota KPPS kelas. Melalui kegiatan tersebut, dia berharap anak didik dapat lebih memahami mengenai tata cara pelaksanaan pemilu.
“Melalui proses kampanye, debat, dan pemungutan suara, peserta didik dapat belajar pentingnya partisipasi politik, menghargai perbedaan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,” tuturnya menambahkan.
Dalam pemilihan, baginya ada pembelajaran tentang pentingnya memilih yang rasional untuk menentukan siapa pemimpin yang tepat. Sebab, dalam proses demokrasi tidak hanya melibatkan para kandidat yang berlomba untuk jabatan, tetapi juga melibatkan seluruh anggota sekolah yang berhak memberikan suara.
“Suara demokrasi ini merupakan representasi dari kehendak dan aspirasi para siswa, sekaligus menjadi cermin dari karakter mereka sebagai pelajar Pancasila.” tuturnya kembali.
Dalam pemilihan Ketua OSIS yang dilakukan melalui proses demokrasi ini, memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan.
Melalui pemilihan ini, siswa diajak untuk berpikir kritis, mengevaluasi, dan memilih calon pemimpin yang dianggap mampu mewakili aspirasi dan kepentingan siswa secara luas.
“Suara mereka menjadi manifestasi dari semangat demokrasi yang harus dijunjung tinggi sebagai wujud dari sikap mencintai tanah air dan bangsa” kata dia.
Sementara, Waka Kurikulum, SMAN 1 Sungkai Jaya, Joko Hermanto, menambahkan selain suara demokrasi, pilot projek P5 bagi siswa adalah pengenalan seni dan budaya lokal, yakni: budaya Lampung. Dengan itu diharapkan akan mendorong kreativitas, inovasi, serta kemampuan berpikir mandiri bagi para siswa,
Baginya, pendidikan di sekolah tidak hanya sekedar pengetahuan akademis tetapi juga pengembangan pribadi secara menyeluruh dan seni dan budaya adalah salah satu dari bagian penting pendidikan yang menyeluruh tersebut.
“Di era globalisasi, tehnologi semakin mendominasi dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya, pembelajaran seni dan budaya
dapat membawa manfaat penting bagi tumbuh kembang anak,' tuturnya menambahkan.
Selain itu, pihaknya juga mengenalkan produk seni daur ulang sampah menjadi produk yang bernilai guna. YUD