Di suasana hening yang merayap, Mariamah, warga Penitis, Kelurahan Tanjung Aman, Kecamatan Kotabumi Selatan, menarik gerobak rongsok menyusuri sepanjang Jln. Jenderal Sudirman, Kotabumi, Jumat (24-2-2023).
Kala itu, waktu telah menunjuk pukul 24.00 dan dalam selimut dinginnya malam, Mariamah, tampak berjuang dengan menggunakan gerobak lusuh yang entah sudah berapa tahun menemaninya.
Ibu dua anak itu masih bekerja dengan mengais tumpukan sampah yang ada di sepanjang jalan untuk mencari sisa-sisa barang bekas yang dapat di jual kembali
demi penghidupan keluarganya, pasca sang suami mengalami sakit stroke.
“Suami saya sakit stroke dan karena tidak ada biaya, dua anak saya, Sari dan Agus, terpaksa putus sekolah” ujarnya lirih.
Dia singgung bantuan sosial yang di dapat, dia mengaku mendapat bantuan bedah rumah.
“Kalau bantuan pemerintah, hanya bedah rumah untuk perbaikan rumah saya yang telah buruk. Hanya saja, bantuan tersebut belum terealisasi” tuturnya kembali.
Saat di tanya tentang harapan, Sari dan Agus, berujar “ingin” melanjutkan sekolah.
Dan, inilah kisah potret buram perjuangan hidup di Lampung Utara. Di luar, masih banyak orang-orang yang memiliki kesamaan nasib dengan, Mariamah.
Lalu, bagaimana peran pemerintah. Apakah ada kebijakan untuk membantu mereka….YUD