LAMPUNG (berita-indonesia.com):
Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen), Helmy Santika, membenarkan sanksi terberat yang mengancam AKP AG karena keterlibatannya dalam jaringan Freddy Pratama.
“Sanksi pada yang bersangkutan adalah pemecatan tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri, selain itu, juga sanksi pidana yang nanti akan dijatuhkan oleh pengadilan,” ujar Helmy di Mapolda Lampung, Jumat (15-9-23).
Pihaknya tidak akan tebang pilih, Hal ini sebagai efek Jera dan menjadi contoh agar yang lain tidak mengikuti.
Sanksi tersebut, adalah bentuk komitmen Polda Lampung untuk tidak tebang pilih terhadap segala bentuk penyalahgunaan narkoba.
“Ini sejalan juga dengan kebijakan Kapolri Jenderal, Listyo Sigit, untuk menindak tegas siapapun yang terlibat kasus narkoba, meskipun itu sendiri adalah anggota Polri,” kata Helmy.
Helmy menambahkan, Polda Lampung akan segera menggelar sidang kode etik kepada AKP AG.
Menurutnya, sidang kode etik profesi ini baru bisa dilakukan saat ini karena Polda Lampung sebelumnya masih fokus mengembangkan tangkapan terhadap jaringan Freddy Pratama.
“Kita fokus dahulu pengembangan kasusnya, alhamdulillah sudah 27 tersangka, sejumlah barang bukti dan mengkait juga ke pelaku yang ada di LP (lembaga pemasyarakatan) yang merupakan suami dari selebgram asal Palembang berinisial APS,” kata Helmy.
Secara sederhana, Helmy mengungkapkan peran AKP AG dalam jaringan narkotika tersebut adalah melancarkan pengiriman saat melewati Lampung melalui pelabuhan Bakauheni menuju pelabuhan Merak-Banten.
“Peran AKP AG membantu melancarkan pengiriman sabu-sabu yang melewati Pelabuhan Bakauheni. Ini juga sedang kami dalami,” kata dia.
Diketahui, peredaran gelap jaringan internasional Freddy Pratama,setelah dikembangkan dengan telah ditangkapnya sejumlah tersangka, yang juga melibatkan selebgram asal Palembang berinisial APS yang bersuamikan seorang terdakwa yang saat ini menjalani pemidanaan di Nusa Kambangan berinisial KDF dengan barang bukti 35 kg sabu.
tsk AG yang sempat menjabat sebagai kepala satresnarkoba di Polres Lampung Selatan.
AG menjadi kurir melancarkan pengiriman sabu yang dikendalikan oleh tersangka KF yang kemudian terangkap di Djohor Malaysia berkat joint operation Polri dengan PDRM.