JAKARTA (berita-indonesia. com) :
“Analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,3,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Kamis, 2 November 2023, pukul 04.04.45 WIB.
Foto yang dikirim BMKG, terlihat kantor Bupati Kupang mengalami kerusakan dengan plafon di lantai atas berjatuhan.
Sementara, kantor Gubernur NTT di Kupang juga mengalami kerusakan ringan. “Gempa ini merusak,” ujar Daryono.
Episenter gempa bumi terletak koordinat 10,26° Lintang Selatan dan 123,72° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 kilometer arah tenggara Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada kedalaman 25 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kerak dangkal (shallow crutal earthquake) dipicu aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault),” ujar Daryono.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kupang dengan skala intensitas V MMI, yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Di daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan dirasakan dengan skala intensitas IV-V MMI, yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Di daerah Rote dan Waingapu dirasakan dengan skala intensitas III MMI, yakni: getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Di daerah Alor dirasakan dengan skala intensitas II MMI, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 04.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, di rilis TEMPO.CO.