Washington / Gaza, 9 Oktober 2025 — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Rabu (8/10) secara resmi mengumumkan bahwa Hamas dan Israel telah menyetujui tahap pertama dari kerangka perdamaian Gaza yang diusulkan AS. Kesepakatan ini mencakup gencatan senjata serta pertukaran tahanan dan pembebasan sandera.
Melalui unggahan di platform Truth Social, Trump menyatakan: “Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati Tahap pertama Rencana Perdamaian kami.” Ia menambahkan bahwa semua sandera akan segera dibebaskan dan pasukan Israel akan menarik diri ke garis yang telah disepakati sebagai langkah perdamaian awal. Trump juga mengucapkan terima kasih kepada mediator — termasuk Qatar, Mesir, dan Turki — yang membantu memfasilitasi proses diplomatik ini.
Sebelumnya, pada 3 Oktober lalu, pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzouk, menyatakan bahwa kelompoknya mendukung gagasan gencatan senjata ala rencana Trump secara prinsip, meskipun pelaksanaan rinci masih menjadi bahan negosiasi.
Rencana perdamaian AS, yang diungkapkan pada 29 September, mencakup elemen-elemen seperti gencatan senjata segera, rekonstruksi besar-besaran, perubahan struktur pemerintahan di Gaza, serta pembentukan pemerintahan transisi yang diawasi oleh badan internasional.
Dalam rencana tersebut, disebutkan bahwa pembebasan sandera akan dilakukan dalam waktu 72 jam setelah persetujuan — sebagai imbalan bagi pembebasan ratusan tahanan Palestina dari penjara Israel.
Meski telah tercapai kesepakatan tahap awal, banyak detail krusial masih belum dirumuskan. Beberapa isu yang masih menjadi fokus adalah: kapan pasukan Israel benar-benar mundur, siapa yang akan memimpin pemerintahan di Gaza pascakonflik, dan apakah Hamas akan menyerahkan senjatanya secara penuh sebagai syarat perdamaian berkelanjutan.
#Trump, #Gaza, #Hamas, #Israel, #GencatanSenjata, #PerdamaianTimurTengah, #BeritaInternasional, #DiplomasiAS, #TrumpPeaceDeal, #BreakingNews, #BeritaIndonesia,

















