Jakarta – Berita-Indonesia.com | Otomotif.
Oli mesin adalah “darah” bagi kendaraan bermotor. Perannya tidak hanya melumasi komponen mesin agar tidak cepat aus, tetapi juga membantu menjaga suhu, membersihkan sisa pembakaran, serta melindungi dari karat. Namun, banyak pemilik mobil masih bingung dalam memilih jenis oli yang tepat. Padahal, kesalahan memilih oli bisa berdampak pada performa, efisiensi bahan bakar, bahkan usia mesin.
Berikut panduan lengkap memilih oli sesuai dengan jenis mobil Anda:
—
1. Kenali Viskositas Oli (SAE)
Kode pada kemasan seperti SAE 10W-40 atau SAE 5W-30 menunjukkan tingkat kekentalan oli.
Angka pertama (misal 10W) menunjukkan kekentalan saat suhu dingin (W = Winter). Semakin kecil angkanya, semakin mudah oli mengalir di suhu rendah.
Angka kedua (misal 40) menunjukkan kekentalan oli saat mesin panas. Semakin besar angkanya, semakin kental oli saat suhu kerja.
➡️ Contoh:
Mobil di daerah tropis seperti Indonesia cocok menggunakan oli dengan spesifikasi SAE 10W-40 atau SAE 15W-40, tergantung rekomendasi pabrikan.
—
2. Sesuaikan dengan Jenis Mesin
Jenis mesin menentukan karakteristik oli yang dibutuhkan:
Mesin bensin: Gunakan oli dengan label API SN atau API SP (standar terbaru).
Mesin diesel: Gunakan oli API CI-4, CJ-4, atau yang lebih tinggi untuk menahan tekanan tinggi dan jelaga.
Mobil turbo atau performa tinggi: Pilih oli full synthetic yang lebih stabil terhadap panas ekstrem.
—
3. Perhatikan Bahan Dasar Oli
Ada tiga jenis utama:
1. Mineral Oil: Terbuat dari penyulingan minyak bumi. Cocok untuk mobil lama atau dengan jarak tempuh rendah.
2. Semi Synthetic: Campuran antara mineral dan sintetis. Harga terjangkau, performa baik untuk mobil harian.
3. Full Synthetic: Menggunakan bahan kimia sintetis murni, cocok untuk mobil modern, efisiensi tinggi, dan interval ganti lebih panjang.
💡 Tips: Jika mobil Anda sering digunakan di jalan tol atau macet parah, oli full synthetic akan memberikan perlindungan lebih baik.
—
4. Ikuti Rekomendasi Pabrikan
Setiap mobil memiliki rekomendasi oli yang bisa dilihat di buku manual.
Gunakan spesifikasi oli yang sama atau setara. Mengubah kekentalan tanpa dasar teknis bisa memengaruhi tekanan oli, suara mesin, bahkan efisiensi bahan bakar.
➡️ Misalnya, Toyota Avanza disarankan menggunakan SAE 10W-40 API SN, sedangkan Honda Brio cocok dengan SAE 0W-20 API SP untuk efisiensi maksimum.
—
5. Pertimbangkan Kondisi dan Usia Kendaraan
Mobil baru: Gunakan oli encer seperti SAE 0W-20 atau 5W-30 agar komponen halus tidak terbebani.
Mobil tua: Gunakan oli lebih kental seperti 10W-40 untuk menjaga kompresi dan menutup celah antar komponen mesin.
—
6. Ganti Oli Tepat Waktu
Umumnya, oli harus diganti setiap 5.000–10.000 km tergantung jenisnya:
Mineral: 5.000 km
Semi synthetic: 7.500 km
Full synthetic: 10.000 km atau 6 bulan sekali
Selain oli mesin, jangan lupa ganti filter oli setiap kali pergantian agar kinerja tetap optimal.
—
Kesimpulan
Memilih oli yang tepat bukan hanya soal merek, tapi kesesuaian antara spesifikasi, kondisi mesin, dan rekomendasi pabrikan. Oli yang sesuai akan membuat mesin bekerja lebih halus, efisien, dan tahan lama.
> “Oli itu seperti sepatu bagi kaki manusia — harus pas dan nyaman. Salah pilih, performa mobil bisa menurun,” ujar Rudi Hartono, mekanik senior bengkel resmi di Jakarta, kepada Berita-Indonesia.com.
#Otomotif, #PerawatanMobil, #OliMesin, #TipsOtomotif, #MobilHarian, #BeritaIndonesia,

















