LAMPUNG UTARA (berita-indonesia. com) : Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kotabumi, Diduga ada kejanggalan, Jumat (16-6-23).
Dugaan itu diketahui pasca PPDB SMA Negeri tahun 2023 telah dibuka pada 14 Juni lalu, dengan menggunakan sistem secara online. Di mana, para calon siswa bisa mendaftar dari kediamannya masing-masing.
Meski dilakukan secara online, yang disebutkan pihak provinsi yang menentukan penilaian, namun pelaksanaan PPDB tersebut tidak luput dari adanya kejanggalan.
Seperti yang terjadi di SMAN 3 Kotabumi, kejanggalan terjadi pada contact person yang dicantumkan pada brosur (lembar informasi). Dimana tiga contact person yang dicantumkan tersebut tidak dapat dihubungi, dua diantaranya tidak aktif dan satu lainnya tidak menjawab telpon dari wali murid.
Ketiga contact person itu antara lain :
1. Mulyadi,M.Pd dengan nomor 0895-3271-37601
2. Hamsoriaga Putera,S.Ag dengan nomor 0895-3271-37603
3. Rahmad Isro'i dengan nomor 0895-3271-37602 (dalam keadaan aktif namun tidak menjawab telpon)
Keadaan yang demikian tentunya menjadi keluhan wali murid, salah satunya yang berasal dari Jl.Alamsyah RPN yang tidak ingin memberitahukan namanya. Ia menjelaskan ketiga contact person yang tercantum itu sulit untuk dihubungi.
“Tertulis disitu aku time berarti bisa dihubungi kapan saja, tapi giliran dihubungi yang duanya gak aktif, yang satunya lagi gak menjawab, nah ini ada apa? Gimana kita mau nanya soal pendaftaran ini, kalau nomor nya aja begitu susah dihubungi,” jelasnya.
Disebutkannya lagi, saat didatangi secara langsung untuk menanyakan terkait PPDB online tersebut, pihak sekolah diduga bersikap acuh dan selalu mengarahkan wali murid untuk melihat langsung di papan informasi tanpa menjelaskan.
“Iya kita ini sebagai orangtua kadang mengerti kadang tidak juga, jadi kalau gini sulit prosesnya, untuk apa membuka penerimaan siswa baru kalau kesempatan untuk bertanya saja kita susah, kasian untuk calon murid yang memang benar-benar layak masuk jadi gak masuk karena penuh kejanggalan,” tegasnya.
Sampai berita ini diterbitkan pihak sekolah terkait tidak dapat dihubungi dan seolah bungkam atas persoalan yang terjadi. YUD