BANDAR LAMPUNG, BI – Menyoal biaya makan dan minum rapat, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Utara dr Maya Natalia Manan M.Kes menyebut, data tersebut merupakan data global yang peruntukannya di alokasikan di Dinkes Kesehatan dan 27 Puskesmas Lampung Utara.
“Untuk besaran angka peruntukannya bukan cuma di Dinkes saja, tapi juga alokasinya untuk 27 Puskesmas di Lampung Utara. Untuk lebih jelasnya, bisa langsung ketemu dan koordinasi dengan Kabid di Dinkes saja mas,” ungkap dr Maya saat dihubungi via whatapp, Kamis (22/6) siang.
Perempuan berjilbab ini mengatakan, sedang ada tugas dinas luar sehingga apapun pertanyaan terkait Dinkes bisa diwakilkan pada bawahannya yang bertugas di kantor. “Untuk penjabaran lengkapnya, silakan koordinasi dengan Kabid di Dinkes ,” kilahnya.
Menyoal Angka Fantastis Biaya Makan Minum Rapat Rp. 1,4 Miliar
Seperti diberitakan sebelumnya, Biaya Belanja Makanan dan Minuman Rapat di satuan kerja (satker) Dinas Kesehatan Lampung Utara capai Rp 1,4 Miliar. Angka fantastis ini tertuang dalam data Rekap Rencana Umum Pengadaan (RUP) Penyedia Dinas Kesehatan Lampung Utara 2023.
Dari total 500 item RUP, setidaknya tercatat 159 item belanja kategori Biaya Makanan dan Minuman Rapat. Artinya 32 persen RUP di fokuskan pada biaya ini, dan paling tinggi tercatat angka Rp 140.800.000 dalam 1 item biaya belanja makanan dan minuman rapat ini.
Menyoal besaran angka fantastis ini, sejumlah masyarakat Lampung Utara mengungkapkan kegeramannya. Salah satu Arie (35), menurutnya di masa ekonomi serba sulit ini mengapa Dinkes bisa punya RUP sebesar itu hanya untuk makan dan minum rapat saja.
“Siapa yang nggak kaget denger angka yang besar kayak gitu. Masak sih, cuma untuk biaya makan minum rapat saja angkanya bisa sampai Rp 1,4 Miliar. Emang rapat dan makan apa sih mereka?, terlalu,” keluhnya saat ditemui wartawan, Kamis (22/6).
Hal senada diungkapkan Meilina (40), ibu ramah tangga ini menyesalkan kebijakan yang diambil Dinkes Lampura dalam anggaran. Harusnya yang lebih dipentingkan adalah pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan yang dimaksimalkan.
“Cuma untuk makan minum rapat masa sampe segitunya, yang bener aja. Rakyat kecil ini lagi susah, tolong lah pejabat-pejabatnya pentingin hal-hal yang lebih prioritas. Pelayanan kesehatan Rumah Sakit, Puskes, dan lainnya misalnya yang menurut saya masih jauh dari kata memuaskan,” tegasnya.(red)