LAMPUNG UTARA (berita-indonesia.com):
Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Lampung Utara gelar sosialisasi kegiatan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit 2024 di aula agro wisata, Lembah Bambu Kuning, Selasa (13-8-24).
Acara yang di buka Pj. Bupati Lampung Utara, Aswarodi, diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Alamsyah, mengatakan sosialisasi kegiatan yang di gelar untuk mendorong produktifitas hasil panen sawit ini, bersumber dari APBN melalui Badan Pengelolaan Kelapa Sawit (BPKS).
“Luas total areal tanam kelapa sawit di Lampura sekitar 7.656 hektar dan dari areal tersebut dihasilkan total 4.403 ton minyak CPO dengan rata-rata perhektar sekitar 790 kg perhektar/pertahun,” kata dia.
Kepala Dinas (Kadis) Disbunnak, M. Rezki. SH. M.I.P dalam materinya menyampaikan luas areal dan produktifitas hasil panen sawit di Lampura masih rendah di banding dengan daerah lain.
“Syarat bantuan kegiatan intensifikasi kelapa sawit di program ini, lahan penerima program adalah bukan lahan sengketa dan tidak masuk hutan kawasan, ” kata dia.
Kelapa Bidang (Kabid) Prasarana dan Sarana Perkebunan (PSP) Disbunnak, Fahmi, diwakili
Kasi Pupuk, Pestisida dan Al-Sintan, Bidang PSP, Disbunnak, Yudi Hartono, menyampaikan penurunan produktifitas hasil panen tiap tahunnya, di picu karena areal lahan itu tidak terawat dan penggunaan bibit sawit yang tidak bersertifikat.
“Rendahnya produktifitas hasil panen sawit memicu alih komoditas pertanaman di areal,” kata dia.
Kabid Perkebunan, Disbunak, Usman Ali, menyampaikan bantuan disampaikan bagi Gapoktan dan Poktan petani sawit dalam bentuk pupuk dan pestisida dengan cakupan program bantuan total seluas 50 hektar. Sosialisasi akan disampaikan penyuluh langsung ke penerima program.
“Luas areal kebun penerima cakupan program bagi petani yang masuk pada Gapoktan dan Pokktan perorang maksimal 4 hektar dan
minimal 1/4 hektar,” kata dia. YUD