LAMPUNG UTARA :
Vidio viral yang ditayangkan melalui instagram dengan isi rekaman seorang remaja pengendara sepeda motor yang beredar di masyarakat di wilayah Lampung Barat.
Dampak dari tayangan vidio itu, membuat pihak keluarga remaja tersebut meminta keadilan dan akan menuntut ke jalur hukum.
Hal itu, disampaikan kedua orang tua berinisial AD (45), dan F (40), warga Bandar Jaya, Lampung Tengah di Kantor Media Gerbang Sumatera, Jalan Kapten Mustofa, Kelurahan Tanjung Seneng, Kotabumi, Lampung Utara, Minggu (7-5-23).
Mereka mengatakan, pihak keluarga tidak terima dan akan menuntut terhadap oknum tak bertanggung jawab yang telah memviralkan anaknya berinsial ALD, yang diketahui masih pelajar SMP, melalui vidio Instragram yang menyebutkan anaknya “Bang Jago berulah lagi.
“Kami tidak terima anaknya juga di tuduh dalam video instagramnya dan berita telah melakukan pencabulan oleh oknum tak bertanggung,”katanya.
Selama ini kami, pihak keluarga tidak pernah dikonfirmasi mengenai hal itu dan semua ini adalah berita bohong dan setelah viral vidio, selama ini anak saya tidak pernah kasus cabul pindah sekolah cuma karena bakal remaja berkelahi bukan seperti yang diberitakan,”Bang jago”.
Sementara itu, sebelumnya kami pihak keluarga sendiri telah memintai keterangan dan anak saya sendiri tidak pernah melakukan perbuatan pencabulan terhadap seseorang yang disangkakan serta tidak kenal dan anak saya ini masih di bawah umur jangan karena berita ini membuat kami keluarga tidak nyaman.
“Vidio viral dalam instragam benar saya saat itu hendak berkelahi itu juga saya di sebut masalah suku sesuai video IG Fakta Lambar. Namun, saya tidak terima berita vidio tersebut di tuduh melakukan pencabulan hingga dan dicemarkan nama baiknya,”terang ALD dan F, menirukan penuturan anaknya tersebut.
Untuk mengenai anaknya kerap berkelahi hingga pindah sekolah diakui oleh kedua orang tuanya dan anaknya ALD, awalnya pindah sekolah saat duduk di bangku sekolah kelas 7 MTSN Poncowati, Terbangi Lampung Tengah dan pindah sekolah masuk Pondok Darul Mutaqim, dan pindah sekolah ke SMPN 6 Terbangi, Lampung Tengah dan pindah sekolah lagi di SMPN 1 Sumber Jaya, Lampung Barat,” itu karena berkelahi bukan kasus cabul.
“Anak saya kerap pindah sekolah karena berkelahi dan bukan pindah sekolah karena melakukan perbuatan pencabulan, ini yang kami keluarga sangat tidak terima,” tuturnya kembali. GA