berita-indonesia.com :
Hujan mengguyur di salah satu sudut kota Yogyakarta, sejak sore. Ditemani hidangan hangat dan kopi pahit, di salah satu sudut angkringan, tim berita-indonesia.com, rehat sejenak.
Sekitar pukul 10.30. Tim berita-indonesia.com melanjutkan perjalanan menuju petilasan Gunung Tidar yang terletak di Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (6-1).
Dari pusat Kota Yogyakarta, jarak tempuh mencapai petilasan sekitar 42 km. Dalam kondisi normal, pengunjung yang akan menuju petilasan tersebut dapat ditempuh dalam waktu sekitar dua jam.
Sekitar pukul 01.20, malam, tim sampai ke kaki bukit Gunung Tidar dan perjalanan dilanjutkan dengan menaiki titian anak tangga mengarah ke puncak bukit.
Di pertengahan titian, peziarah ataupun wisatawan mesti membayar karcis di loket masuk sebesar Rp3 ribu/orang.
Sebagai catatan, Gunung Tidar ini adalah kebun raya terletak di tengah kota Magelang. Dengan lingkungan yang asri dan sejuknya hawa perbukitan.
Masyarakat yang berkunjung ke sana akan menikmati keindahan alam yang membentang dari puncak bukit dan bila malam, pengunjung dapat menikmati gemerlap keindahan kota Magelang.
Di Gunung Tidar ini, pengunjung yang datang bukan sebatas untuk berwisata menikmati keindahan alam yang tersaji. Sebagian ada yang bertujuan untuk berziarah di petilasan yang terletak di lokasi.
Di Gunung Tidar, tim berita-indonesia.com berpapasan dengan beberapa rombongan peziarah dari luar daerah.
Merujuk laman Kebun Raya Gunung Tidar, ada 4 petilasan yang ada di lokasi dan menjadi tujuan dari para peziarah.
Petilasan pertama, yang akan ditemui pengunjung Gunung Tidar Magelang, adalah petilasan Syekh Subakir.
Lokasinya tepat berada di samping jalan tangga menuju puncak. Di sekitarnya, terdapat warung makan dan mushala.
Dikutip dari Kompas.com, Syekh Subakir adalah leluhur sekaligus penyebar agama Islam di Jawa yang berasal dari Persia
(Iran saat ini) yang dikirim Khalifah Turki Utsmaniyah, Sultan Muhammad I untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Nusantara atau tanah Jawa.
Syekh Subakir konon adalah seorang ulama besar yang juga menjadi anggota Wali Songo periode pertama. Konon dengan kesaktiannya dan tombak pusaka Kiai Panjang telah menumbal tanah Jawa dari pengaruh negatif makhluk halus saat awal penyebaran ajaran Islam di tanah jawa.
Syekh Subakir diutus ke tanah Jawa secara khusus untuk menangani masalah-masalah gaib dan spiritual yang dinilai telah menjadi penghalang diterimanya Islam oleh masyarakat Jawa ketika itu. Karena Syekh Subakir ini ahli dalam merukyah, ekologi, meteorologi dan geofisika.
Berdasarkan Babad Tanah Jawa, setelah sampai ke nusantara, Syekh Subakir yang menguasai ilmu gaib dan dapat menerawang makhluk halus mengetahui penyebab utama kegagalan para ulama pendahulu dalam menyebarkan ajaran Islam karena dihalangi para jin dan dedemit penunggu tanah Jawa.
Dari petilasan Syekh Subakir, pengunjung dapat meneruskan perjalanan ke arah puncak. Untuk petilasan ke dua yang akan ditemui adalah petilasan Kyai Sepanjang.
Keunikan dari petilasan Kyai Sepanjang adalah, terdapat batu nisan yang panjangnya mencapai 7 meter.
Kompas.com, memberitakan bahwa Kyai Sepanjang adalah senjata tombak milik Syekh Subakir.
Dari lokasi, pengunjung dapat meneruskan perjalanan ke puncak dan petilasaan ke tiga, yang ditemui adalah Petilasan Pangeran Purbaya.
Letak petilasan, berada di kawasan Puncak Gunung Tidar, tepatnya bawah pohon beringin besar.
Pangeran Purbaya adalah anak Panembahan Senopati (Sultan Mataram Islam). Dia ditugaskan ayahnya untuk membuka Hutan Kedu. Konon dalam tugasnya itu, ia harus melawan jin penguasa hutan itu.
Dan, di lokasi tersebut, petilasan terakhir, atau yang ke empat yang ditemui adalah petilasaan Eyang Semar.
Letaknya, berada di sebelah selatan dari Gardu Pandang Taman Elang Jawa.
Bangunan petilasan tersebut berbentuk tumpeng berwarna kuning.
Merujuk hikayat, Eyang Semar sdapun sosok salah satu tokoh pewayangan. Menurut hikayat, Eyang Semar merupakan jin penguasa Gunung Tidar.
Waktu, menunjuk pukul 03.10 dinihari. Tim, bergegas turun dari puncak Gunung Tidar menuju kaki bukit dan langsung melanjutkan perjalanan kembali, mengarah ke Kota Semarang, Jawa Tengah. YUD/TIM