LAMPUNG UTARA (berita-indonesia.com) :
Pembelajaran mengenai warung Hidup serta manfaatnya di sekolah bagi kelas 7 dan 8 di SMPN 1 Abung Semuli, menjadi pilot Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kepala SMPN 1 Abung Semuli, Mulyadi, di ruang kerjanya, beberapa hari lalu mengatakan pilot projek pembelajaran P5 di 2024 adalah pengenalan manfaat apotek hidup dan warung hidup yang dikembangkan di lahan pekarangan.
Didalamnya, guru bukan sebatas mengenalkan tentang ilmu tanam. Tapi, juga pengenalan ragam tanaman untuk pemenuhan gizi keluarga sekaligus manfaatnya sebagai obat.
“Dengan mengenalkan warung hidup dan apotek hidup diharapkan, anak didik dapat mempraktekkannya di lingkungan tempat tinggal, ” ujarnya.
Pengenalan tentang ilmu terapan ini, merupakan bagian integral dari Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diterapkan di sekolah.
“Dengan Penerapan kurikulum merdeka, diharapkan anak didik dapat berperilaku sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti kemandirian dan berfikir kreatif, ” kata dia.
Untuk diketahui, tujuan pembelajaran P5, diarahkan membentuk siswa beriman, bergotong royong, mandiri, berfikir kritis dan kreatif.
Karenanya, penerapannya tidak hanya terintegrasi dalam pembelajaran setiap mata pelajaran.
Tetapi juga memiliki alokasi waktu khusus, dengan memberikan ruang kepada peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui interaksi dengan teman, guru, dan tokoh masyarakat sekitar.
Pembelajaran P5, merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar.
Karenanya, pendekatan pembelajarannya, berbasis projek (project-based learning), yang berbeda dari pembelajaran berbasis proyek di dalam kelas.
“Pembelajaran P5, memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai bagian dari penguatan karakter, sekaligus memberikan kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar,” tuturnya menambahkan.
Sekolah, bebas memilih tema projek yang akan dijalankan dan rencana, tahun ajaran baru, projek yang akan dijalankan berkaitan tentang demokrasi.
Untuk pengenalannya, sekolah akan mengajak siswa untuk mengenal demokrasi dari dini. Seperti: pemilihan ketua kelas dan ketua OSIS.
“Dengan pendekatan ini, peserta didik tidak hanya memahami nilai Pancasila secara teoritis, tetapi juga menerapkannya dalam berbagai konteks kehidupan, baik di dalam maupun di luar lingkungan pendidikan formal' tuturnya menambahkan. YUD