LAMPUNG UTARA :
Balai Penyuluh Pertanian (BPP) memiliki peran sangat strategis sebagai pusat koordinasi, mensinergiskan sekaligus menyelaraskan program kegiatan pembangunan pertanian. Seperti: layanan pusat data dan Informasi, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis serta pusat pengembangan kemitraan usaha tani yang masuk pada cakupan wilayah administrasi lingkup kerja BPP yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaan, untuk mengkoordinasi seluruh kegiatan di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya, dibutuhkan fasilitas yang memadai. Salah satunya, kelayakan infrastruktur bangunan BPP, yakni: gedung.
“Keberadaan gedung BPP sebagai tempat pertemuan penyuluh pertanian, petani dan pelaku usaha agrobisnis sekaligus ruang kerja kelompok jabatan fungsional (KJF) sangat penting untuk mensinergiskan pelaksanaan program kerja pertanian di wilayah” ujar salah satu KJF penyuluh Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lampung Utara, yang enggan disebutkan namanya, di ruang dinas setempat, beberapa hari lalu.
Di gedung BPP yang di bangun tahun anggaran (TA) 2008 lalu di lingkup komplek Kantor Dinas Pertanian Lampura, menjadi ruang kerja 9 KJF. Sekitar 2019/2020 lalu, bangunan BPP mengalami kerusakan. Seperti, atap dan plafon berlubang sehingga limpasan air akan masuk ke dalam ruangan bila turun hujan. Selain itu, kayu penyangga plafon patah.
“Selain tidak nyaman sebagai ruang kerja, kayu penyangga plafon yang telah patah itu membahayakan bagi setiap orang yang melintas. Khususnya, yang bekerja di bangunan tersebut sebab, sewaktu-waktu, atap plafon gedung dapat runtuh” dia kembali. YUD