BANDAR LAMPUNG (berita-indonesia. com) : Bekerjasama dengan Centra Proteina Prima (CPP), Politeknik Negeri Lampung (Polinela) berhasil mengembangkan budidaya udang vaname dengan metode keramba jaring apung di laut. Adapun area riset, dipusatkan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung
Dosen Program Studi Budidaya Perikanan, Eulis Marlina mengungkapkan, kerjasama ini berhasil diwujudkan karena sejatinya CPP memiliki visi sama dengan Polinela dalam riset dan pengembangan teknologi. Di mana, riset diharapkan mampu melahirkan solusi dan pilihan dalam dunia budidaya.
Menurutnya, budidaya udang menggunakan keramba jaring apung banyak mengurangi biaya dan lebih mudah dalam maintenance. Selain tidak menggunakan kincir seperti di darat, dengan metode itu juga peternak tidak perlu mengganti air.
Kendati demikian, yang perlu dipertimbangkan adalah kondisi alam. Di mana budidaya di laut mesti benar-benar memperhatikan kondisi lingkungan, berbeda dengan di kolam atau darat. “Ini juga adalah bentuk kerjasama antara dunia pendidikan dan industri, sehingga bisa melahirkan inovasi baru dari riset yang bermanfaat,” ungkapnya, Jumat (13/ 7/ 2023).
Hal senada diungkap Mohammad Nurul Iman, Kepala Divisi Marine Riset Center CPP menjelaskan, banyak permasalahan yang dihadapi para penambak udang. Salah satu yang sulit teratasi adalah masalah penyakit terhadap udang.
Selain juga biaya tambak udang di darat menggunakan kolam juga membutuhkan cost yang tidak kecil, yang mana penambak udang membutuhkan kincir yang menggunakan tenaga listrik.
“Meski begitu, hasil riset keramba jaring apung masih memiliki survive rate yang rendah. Hal tersebut akan menjadi evaluasi untuk riset lanjutan. Tapi memang belum bisa menyimpulkan hasil dari penelitian karena baru 1 siklus, ini akan menjadi evaluasi untuk penelitiannya,” jelasnya.(*)