Way Kanan, Lampung ( Berita- Indonesia ) – Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya resmi membuka kegiatan nonton bareng literasi digital 2023 di Lampung bertema “Teknologi untuk mendukung proses belajar dan mengajar”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Pusiban Agung Pemkab Way Kanan, Selasa (18/07/2023).
Hadir dalam acara tersebut Bunda Literasi Way Kanan Dessy Afriyanti Adipati, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Machiavelly HT, Kadis Komunikasi dan Informatika Yusron Lutfie, Kadis Perpustakaan dan Arsip Juanda, dan 450 siswa siswi SMP yang ada di Way Kanan.
Dalam sambutannya, Bupati Raden Adipati Surya berterima kasih kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang telah menyelenggarakan kegiatan literasi digital ini. Ia mengatakan bahwa teknologi digital saat ini memiliki dampak bagi masyarakat baik dampak negatif maupun positif.
“Diharapkan kegiatan seperti ini memberikan pencerahan kepada para siswa dan menggiring anak-anak dapat memilah dan memilih mana konten positif dan mana yang hoax,” kata Bupati.
Selain itu, Bupati juga mendorong siswa siswi untuk selalu membuat konten-konten yang positif, produktif, dan aman.
Kegiatan nonton bareng ini menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya, yaitu:
* Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan
* Arief Rama Syarif (Founder – Yayasan Komunitas Open Source)
* Yusron Lutfi, S.H., M.M. (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Way Kanan)
* Key Opinion Leader (KOL) Vean Mardhika (Influencer)
* Siti Kusherkatun, S.Pd.I (Asih) sebagai juru bahasa isyarat
Kegiatan nonton bareng ini memperbincangkan tentang Teknologi Untuk Mendukung Proses Belajar dan Mengajar. Teknologi telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan. Teknologi telah berkembang pesat dan memungkinkan penggunaan berbagai perangkat dan aplikasi yang dapat digunakan dalam proses belajar dan mengajar. Salah satu manfaat teknologi dalam pendidikan adalah meningkatkan aksesibilitas dan fleksibilitas dalam pembelajaran. Dalam model tradisional, siswa harus hadir di kelas secara fisik, namun dengan penggunaan teknologi, siswa dapat mengakses materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja.
Namun, penggunaan teknologi dalam proses belajar dan mengajar juga dapat menghadirkan tantangan dan risiko, seperti masalah keamanan data, di mana informasi siswa atau guru dapat dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk mengatasi tantangan dan risiko ini, perlu adanya pengaturan dan kebijakan yang tepat dalam penggunaan teknologi dalam pendidikan. Institusi pendidikan perlu memiliki kebijakan tentang privasi dan keamanan data, serta penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan seimbang. Siswa dan guru juga perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang penggunaan teknologi yang aman dan efektif.
Dalam rangka memaksimalkan manfaat teknologi dalam proses belajar dan mengajar, diperlukan kolaborasi antara pihak-pihak yang terlibat, termasuk guru, siswa, orang tua, dan institusi pendidikan. Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana yang efektif dan berharga dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang semakin digital.