LAMPUNG UTARA (RW) :
Kemajuan pertanian di wilayah dapat di nilai dari kemajuan petani di daerah tersebut dalam memberikan kontribusi peningkatan perekonomian dan lapangan pekerjaan di lingkungan setempat.
Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH), Kabupaten Lampung Utara, I Made Wirata, di ruang kerjanya mengatakan petani sebagai pelaku utama diharapkan mampu untuk mengembangkan usahanya yang berdaya saing tinggi guna mewujudkan tujuannya.
“Upaya mewujudkan hal itu diperlukan adanya bantuan pemberdayaan dari pemerintah melalui penyuluh pertanian dan untuk pelaksanaannya. Penyuluh melakukan pengelompokan guna mempermudah proses penilaian kelas atau pemetaan kelompok tani (Poktan) yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) ” kata dia.
Dalam penilaian kelas Poktan, penyuluh akan melakukan evaluasi dan penilaian untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan masing-masing kelompok tani dalam mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dari program pemberdayaan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian.
“Hasil penilaian yang dilakukan, penyuluh mengelompokkan empat golongan kelas, yaitu: kelas pemula, kelas lanjut, kelas madya, dan kelas utama,” tuturnya menambahkan.
Untuk indikator penilaian, penyuluh menilai dari kemampuan berorganisasi dan administrasi, merencanakan, melaksanakan dan evaluasi kegiatan, kemampuan penerapan teknologi, kemampuan pemupukan modal serta kemampuan membangun jejaring kerja dan kemitraan usaha dengan stageholder maupun lembaga keuangan.
Di singgung jumlah Poktan yang tersebar di 23 kecamatan se-Lampura, tercatat 2900 Poktan, dengan katagori kelas pemula, 1.079 kelompok tani, 34 Poktan masuk katagori lanjut dan 5 Poktan katagori madya, sementara, katagori utama tidak ada.
“Hasil penilaian dari 2.900 Poktan, sebanyak 1.782 poktan belum ada kejelasan kelas dan di 2024, target akhir penilaian kelas Poktan, dijadwalkan sampai akhir Desember 2024,” tuturnya menambahkan.
Tujuan dilaksanakannya penilaian kelas kelompok tani ini, diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada untuk memberikan pemecahan terhadap segala masalah pertanian yang dihadapi secara lebih efektif dan efisien.
“Melalui penilaian, diharapkan dapat mewujudkan kemandirian dari kelompok tani yang nantinya mampu menyokong pertumbuhan ekonomi desa,” tuturnya menambahkan. YUD